Monday, August 29, 2016

Proses Terjadinya Hipertensi atau Darah Tinggi



Keluarnya hipertensi, tidak hanya disebabkan oleh tingginya tekanan darah. Tapi, adanya faktor risiko lain seperti komplikasi penyakit serta kelainan di organ sasaran, yaitu jantung, otak, ginjal, serta pembuluh darah. Dan  justru lebih seringkali ada menggunakan faktor risiko lain yg mana sedikitnya ada sebagai sindrom X atau reavan, yaitu hipertensi plus gangguan toleransi glukosa atau diabetes mellitas (DM), dislipidemia, dan  obesitas.

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, namun tekanan diastolik kurang asal 90 mmHg serta tekanan diastolik masih dalam kisaran sangat normal. Hipertensi juga sering ditemukan pada ukuran usia lanjut.



Jenis hipertensi yg paling kita waspadai ialah hipertensi maligna. Hipertensi di golongan ini yang Jika tidak diobati, akan mengakibatkan kematian dalam saat tiga-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 berasal setiap 200 penderita hipertensi.

Tekanan darah dalam kehidupan seorang bervariasi secara alami. Bayi serta anak-anak secara normal mempunyai tekanan darah yg jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah pula ditentukan sang aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada ketika melakukan kegiatan dan  lebih rendah saat beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari pula berbeda, paling tinggi di waktu pagi serta paling rendah pada saat tidur malam hari.

Proses terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi ialah melalui terbentuknya angiotensin II asal angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yg diproduksi di hati.

Kemudian sang hormon, renin (diproduksi sang ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Sang ACE yang ada dalam paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II itulah yang mempunyai peranan krusial pada mempertinggi tekanan darah melalui 2 aksi utama.

Aksi yang pertama ini adalah menaikkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) serta rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) serta bekerja pada ginjal buat mengatur osmolalitas serta volume urin. Menggunakan meningkatnya ADH, jadi sangat sedikit urin yg diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sebagai akibatnya menjadi pekat serta tinggi osmolalitasnya. Buat mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan menggunakan cara menarik cairan asal bagian intraseluler, dan  akibatnya, volume darah meningkat, yg akhirnya akan menaikkan tekanan darah.

Aksi yg kedua merupakan menstimulasi sekresi aldosteron berasal korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yg mempunyai peranan krusial di ginjal kita. Buat mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan pulang menggunakan cara menaikkan volume cairan ekstraseluler yang pada akhirnya akan menaikkan volume dan  tekanan darah.

Demikian penerangan perihal proses terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Semoga berguna. Anda jua mampu membaca artikel sebelumnya perihal Pengertian Hiperetnsi.

0 comments

Post a Comment